KEMAGNETAN
BAB VII
KEMAGNETAN
1. Magnet dapat
menarik benda-benda dari bahan tertentu.
2. Asal-usul
Kemagnetan
n Kata magnet
berasal dari kata magnesia, yang merupakan nama suatu daerah di Asia Kecil,
dimana ditemukannya batu besi lebih dari 2000 tahun yang lalu.
n Bangsa Cina
sudah menggunakan petunjuk arah kompas magnetik dalam pelayaran kira-kira mulai
tahun 1200.
3. Bahan
Magnetik dan Non-magnetik
n Bahan Magnetik
(feromagnetik) :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
n Bahan
Non-magnetik, terdiri dari :
Ø Bahan
paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan..
Contoh : alumunium, platina
ØBahan
diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth, emas
4. Hipotesa
Weber
¢ Besi dan baja
terdiri dari atom-atom magnet yang disebut magnet elementer.
¢ Besi dan baja
yang tidak bersifat magnet susunan magnet elementernya tidak teratur.
¢ Besi dan baja
yang bersifat magnet susunan magnet elementernya teratur.
¢ Magnet
elementer pada besi mudah diarahkan.
¢ Magnet
elementer pada baja sukar diarahkan
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
5. Magnet
Memiliki Dua Kutub
n Kutub magnet
adalah ujung-ujung magnet yang mempunyai gaya tarik atau gaya tolak terbesar.
n Setiap magnet
selalu mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub utara ( N )dan kutub selatan (S).
6. Sifat-sifat Kutub Magnet
n Kutub tidak
senama tarik menarik
n Kutub senama
tolak menolak
7. Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
n Dengan
menggosokkan magnet secara berulang-ulang dan teratur pada besi dan baja, maka
besi dan baja akan bersifat magnetik.
n Kutug magnet
yang dihasilkan di ujung bahan selalu berlawanan dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
n Dengan
melilitkan besi / baja dengan kawat yang berarus listrik yang dihubungkan
dengan batre. Maka susunan magnet elementernya akan terpengaruh oleh arus DC
dari batre dan tersusun teratur.
n Arah kutub
magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan berikut ini :
n Bila besi dan
baja didekatkan (tidak menyentuh) pada bahan magnet yang kuat, maka besi dan
baja akan menjadi magnet. Terjadinya magnet seperti ini disebut dengan induksi.
n Setelah
dijauhkan kembali, besi akan mudah kehilangan sifat magnetnya, dan baja tetap
mempertahankan sifat magnetnya.
8. Cara menghilangkan sifat kemagnetan
n Magnet dipukul
pukul
Maka terjadi perubahan susunan magnet elementer. Sehingga susunan magnet
elementernya tidak tersusun teratur lagi.
n Magnet di
Bakar
Maka akan terjadi penambahan energi. Sehingg susunan magnet elemnternya tidak tersusun
teratur lagi.
n Magnet di
aliri arus AC
Maka akan terjadi perubahan letak dan arah. Sehingga susunan magnet
elementernya tidak tersusun teratur lagi
9. Magnet Menimbulkan Medan Magnetik di Sekitarnya
n Medan magnetik
adalah ruang di sekitar suatu magnet di mana magnet lain atau benda lain yang
mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam
ruang tersebut.
n Garis-garis
gaya magnet atau fluks magnetik adalah garis-garis yang menggambarkan adanya
medan magnetik.
10. Sifat garis-garis gaya magnetic
n Garis-garis
gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
n Garis-garis
gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet.
n Tempat yang
garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya
tempat yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
11. BUMI MEMILIKI SIFAT MAGNETIK
n Jarum kompas
selalu menunjuk arah utara – selatan. Fakta ini menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.
n Kutub utara
dari magnet batang imajiner terdapat di dekat kutub selatan geografi bumi dan
kutub selatan magnet batang imajiner terdapat di dekat kutub utara geografi
bumi.
12. Sudut Deklinasi dan Inklinasi
n Sudut
deklinasi adalah sudut yang dibentuk antara arah utara-selatan geografi dengan
arah utara-selatan kompas.
n Sudut
inklinasi adalah sudut yang dibentuk medan magnetik (garis gaya magnetik)
disembarang titik dengan horisontal permukaan bumi.
13. MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK
n Percobaan
Oersted (1820)
n Pada saat
kawat tidak dialiri arus listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak menyimpang ).
n Pada saat
kawat dialiri arus listrik ke atas, kutub utara jarum kompas menyimpang ke
kanan.
n Pada saat
kawat dialiri arus listrik ke bawah, kutub utara jarum kompas menyimpang ke
kiri.
n Kesimpulan :
n Di sekitar
penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
n Arah medan
magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
14. Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar Penghantar Lurus
n Medan magnetik
di sekitar kawat penghantar lurus yang dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
n Arah ibu jari
= arah arus listrik
n Arah keempat
jari = arah medan magnetik
15. Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan Berarus ( Solenoida
)
n Solenoida
didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat kecil
dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi
magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari
medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida
tersebut.
n Pada Gambar 5.
memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida. Kedua ujung pada
solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet,
tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut
adalah di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara
magnet.
16.
Elektromagnet
n Jika ke dalam
kumparan berarus listrik diberi inti besi lunak, ternyata pengaruh
kemagnetannya menjadi besar. Susunan kumparan dan inti besi lunak inilah yang
disebut dengan elektromagnet atau magnet listrik.
17. Besarnya
medan magnet dari magnet listrik ditentukan oleh faktor – faktor :
n Kuat arus yang
mengalir pada kumparan.
Semakin besar arus yang mengalir, semakin besar medan magnetnya.
n Jumlah lilitan
kumparan.
Semakin banyak jumlah lilitannya, semakin besar medan magnetnya
n Bahan inti
yang dimasukkan pada kumparan
18. Penggunaan Elektromagnetik
1. Bel Listrik
n Jika sakelar
ditekan maka arus akan segera mengalir sehingga kumparan menjadi bersifat
magnet sehingga jangkar besi akan tertarik dan palu/ pemukul akan mengenai
gong. Pada saat jangkar besi ditarik oleh magnet maka arus akan terputus di
interuptor, akibatnya jangkar besi akan kembali ke posisi semula dan arus
kembali mengalir pada rangkaian dan gong kembali berbunyi. Hal ini akan
diulang-ulang sampai sakelar dilepas kembali.
2. Relai
n Relai adalah
sebuah alat yang dengan energi listrik (arus listrik) kecil dapat menghubungkan
atau memutuskan listrik yang besar. Dengan kata lain, relai bekerja sebagai
saklar pada rangkaian listrik berarus besar.
n Jika sakelar
ditutup, arus segera mengalir di elektromagnet dan terjadi kontak di K dan
mengalirlah arus di rangkain sekunder (motor berputar.
19. Gaya Pada Penghantar Berarus Listrik (Gaya Lorents)
n Panghantar
yang berada di dalam medan magnet akan bergerak bila dialiri arus listrik.
Besarnya gaya ini bergantung pada :
þ kuat arus
listrik,
þ kuat medan
magnet, dan
þ panjang
penghantar.
21. Penggunaan Gaya Magnetik
n Gaya magnetik
yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi gerak.
n Contoh : motor
listrik dan alat ukur listrik.
n Fungsi
komutator adalah agar arus listrik yang mengalir pada loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus berputar.
n Alat ukur listrik
Prinsip kerjanya sama dengan motor listrik,
yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorente sama besar tetapi
berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan.
Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk
statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet
hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral
yang terpasang di atas dan di bawah kumparan.
Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami
gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan
berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan
hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan
oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan
oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
Komentar
Posting Komentar