Materi Genetika ( Pewarisan Sifat Keturunan Makhluk Hidup )
BAB 4
Materi Genetika ( Pewarisan Sifat Keturunan Makhluk Hidup)
Assalamu'alaikum wr wb
MAteri sekarang kita akan mempelajari asal usul kemiripan seluruh anggota tubuh kita (manusia).coba telaah ketika kita sedang berjalan bergandengan dengan ibu ata ayah kita, wajah kita ada yang serupa dengan ayah atau juga serupa dengan ibu,,nah kemiripan tersebut itu dipelajari di materi genetika, sifat keturunan dari ayah atau ibu. mitos atau fakta kalau sesorang sedang mengandung terus nonton drama2 luar negeri maka anaknya akan seperti aktris atau aktor luar negeri ??? sekarang kita buktikan mitos atau fakta pendapat tersebut..
Setiap makhluk hidup memiliki sifat yang berbeda-beda.
Hal ini tergantung dari gen yang diturunkan dari orang tuanya. Menurut ilmu
Biologi, orang pertama yang memperkenalkan teori-teori tentang keturunan adalah
Gregor Mendel (1822-1884), yang disebut sebagai Bapak Genetika.
Teori-teori Mendel terkenal dengan sebutan Hukum
Keturunan Mendel. Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kapri atau
ercis (Pisum sativum). Dari karya Mendel inilah tercipta ilmu genetika. Saat
ini ilmu genetika mengalami kemajuan sehingga para ahli genetika dapat
mendiagnosis kelainan genetik pada janin sebelum kelahiran.
A.Materi Genetik
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari sifat
keturunan dari induk kepada keturunannya.
Kromosom
Kromosom merupakan zat yang mudah mengikat zat warna
sehingga mudah diamati sewaktu sel membelah. Kromosom terdapat di dalam inti
sel berupa benang halus berbentuk bengkok atau seperti batang. Zat penyusun
kromosom disebut kromatin, yaitu serabut halus yang terjalin seperti benang.
Kromosom terdiri atas belahan dua benang halus yang sama, disebut kromatid.
Dalam kromosom terdapat gen yang membawa sifat
-sifat keturunan atau disebut juga faktor keturunan. Gen tersusun secara
teratur pada suatu deretan tertentu dan berada di dalam lokus. Fungsi gen
adalah mengatur metabolisme dan perkembangan setiap individu dan sebagai
pemberi informasi genetik pada generasi selanjutnya.
Jumlah kromosom setiap spesies berbeda-beda. Hal
ini bergantung pada genotif yang dibawa setiap individu dari induknya. Kromosom
lebih mudah dilihat atau diamati jika digunakan teknik pewarnaan khusus selama
nukleus membelah. Pada saat nukleus membelah diri, kromosom menjadi lebih tebal
dan pendek, serta dapat menghisap zat pewarna.
Bagian-bagian dari
kromosom adalah sebagai berikut:
Sentromer (Kinetokor)
Sentromer adalah bagian yang menyempit dan
tampak lebih terang. Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan dan dianggap
sebagai kepala kromosom. Biasanya digambar sebagai bulatan. Sentromer berfungsi
sebagai tempat menggantungnya kromosom pada gelendong sel (spindle) ketika sel
membelah.
Lengan Kromosom
Lengan kromosom merupakan badan kromosom yang
mengandung kromonema, yaitu struktur berbentuk benang halus berpilin, tempat
gen-gen berderet.
Berdasarkan letak
sentromer, kromosom dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
Metasentris
Sentromer terletak di tengah kromosom. Kromosom
terbagi menjadi dua bagian yang sama bentuknya seperti huruf V.
Submetasentris
Sentromer terletak agak ke tengah atau ke arah
salah satu ujung kromosom. Kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama
panjang. Bentuk seperti huruf J.
Akrosentris
Sentromer terletak di dekat ujung kromosom. Oleh
karena itu, kromosom tetap lurus seperti batang. Satu lengan sangat pendek,
sedangkan lengan yang lain panjang.
Telosentris
Sentromer terletak di ujung kromosom. Oleh
karena itu, kromosom terdiri atas satu lengan, dan berbentuk lurus seperti
batang.
Suatu organisme memiliki bentuk, letak, dan
jumlah kromosom yang berbeda dengan organisme lainnya. Kromosom di dalam inti
sel selalu terdiri atas dua perangkat (diploid), kecuali kromosom pada inti sel
kelamin (gamet) jantan atau betina yang mempunyai jumlah setengah dari jumlah
kromosom seluruh tubuh, yaitu hanya seperangkat (haploid). Contoh jumlah
kromosom dari beberapa organisme terdapat dalam tabel berikut
Kromosom pada manusia
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
Autosom (kromosom tubuh)
Kromosom autosom adalah kromosom yang tidak ada
hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Dari 46 kromosom (23 pasang) di
dalam inti sel tubuh manusia, 44 buah (22 pasang) merupakan autosom
(2n/diploid).
Seks kromosom (gonosom)
Sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin
(haploid), pada wanita XX dan pada pria XY. Jadi, dalam 46 kromosom manusia
terdapat 22 pasang autosom dan sepasang gonosom. Wanita 22 autosom + XX, dan
pria 22 autosom + XY. Sedangkan, dalam sel gamet terdapat satu sel tunggal 22A
ditambah 1 kromosom seks X atau Y.
DNA dan RNA
Gen pada makhluk hidup dibentuk oleh suatu
susunan kimia yang terdiri atas nukleoprotein yang merupakan senyawa dari asam
nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri atas dua tipe, yaitu Deoxyribonucleic
acid (DNA) dan
Ribonucleic acid (RNA).
DNA mengandung informasi genetik suatu makhluk
hidup yang akan diturunkan kepada keturunannya. Umumnya, DNA terdapat di dalam
kromosom. Sedangkan, RNA dan protein banyak terdapat di dalam sitoplasma.
DNA terdiri atas rangkaian empat jenis unsur molekul
atau nukleotida yang tersusun sebagai serat yang membelit secara spiral. RNA
memiliki ukuran yang lebih pendek daripada DNA dan berbentuk pita tunggal.
B.Sifat Resesif,
Dominan, dan Intermediet
Suatu persilangan antara induk atau disebut parental
(P) akan menghasilkan keturunan atau filial (F) yang memiliki sifat salah satu
induknya. Sifat yang muncul pada keturunannya dengan mengalahkan sifat
pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya, sifat yang tidak muncul karena
ditutupi oleh pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya, bunga berwarna ungu
disilangkan dengan bunga berwarna putih akan muncul bunga berwarna ungu.
Selain dominan dan resesif, ada sifat yang
merupakan gabungan antara kedua induknya. Kedua sifat induk saling mempengaruhi
menghasilkan sifat antara (intermediet). Contohnya, bunga mawar merah
disilangkan dengan bunga mawar putih akan menghasilkan bunga mawar berwarna
merah muda.
C. Sifat Genotip dan
Fenotip
Dalam suatu persilangan terdapat sifat genotif dan
fenotif. Genotip adalah susunan genetik suatu individu (sesuatu yang tidak
dapat diamati). Sifat genotip suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel.
Misalnya, genotip untuk tanaman berbatang tinggi = TT, genotip untuk tanaman
berbatang rendah = tt. Huruf T dan t disebut gamet.
Gen dibagi menjadi dua macam, ada yang merupakan
gen homozigot dan ada juga yang merupakan gen heterozigot. Homozigot adalah
sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap
jenis gen, misalnya AA dan aa. Sedangkan, heterozigot adalah sifat suatu
individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis
gen, misalnya Aa dan Bb.
Bentuk luar atau sifat-sifat yang dapat diamati
disebut fenotip. Fenotip sangat dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Jika gen
suatu tanaman memiliki sifat tinggi, tetapi jika lingkungan tidak mendukung,
maka tanaman tersebut tidak akan mencapai tinggi yang seharusnya. Fenotip tidak
diberi simbol, tetapi ditulis sesuai penampakan. Misalnya, warna bunga merah,
rasa buah manis, batang tinggi atau pendek. Suatu bunga berwarna merah,
fenotipnya disebut berwarna merah, dan genotifnya ditulis MM atau Mm.
Dua individu yang memiliki sifat fenotip yang
sama belum tentu memiliki genotip yang sama. Genotifnya bisa homozigot bisa
juga heterozigot. Misalnya, dua pohon berbatang tinggi, bisa memiliki genotip
TT atau Tt dengan fenotipnya sama.
D. Percobaan Mendel
Mendel berhasil memisahkan gen melalui penelitian
selama delapan tahun. Kemudian, terkenal dengan sebutan Hukum Mendel atau Hukum
Pemisahan Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang ercis (Pisum
sativum). Mengapa Mendel menggunakan kacang ercis untuk penelitiannya, bukan
tumbuhan lain? Kacang ercis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman
yang lain, yaitu:
Kacang ercis memiliki pasangan yang sifatnya
kontras. Misalnya, biji bulat dengan biji keriput, atau berbatang tinggi dengan
berbatang pendek.
Dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Mudah disilangkan.
Memiliki daur hidup yang pendek sehingga untuk
menghasilkan satu generasi tidak memerlukan waktu yang lama.
Bisa menghasilkan keturunan yang banyak.
Setelah mengamati dengan teliti, Mendel
mendapatkan tujuh galur murni yang saling bertolak belakang pada kacang ercis.
Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat tidak berubah dari generasi ke
generasi. Tanaman galur murni tersebut dapat kamu lihat dalam tabel berikut.
Cara Penurunan Sifat
Sifat beda yang diturunkan induk kepada keturunannya
ditulis dengan simbol huruf. Satu huruf menyatakan sifat yang didapat dari
salah satu induknya, sedangkan sepasang huruf menyatakan sifat beda dari kedua
induknya. Induk menurunkan sifat beda pada keturunannya melalui sel kelamin
jantan atau betina. Oleh karena itu, sifat beda pada sel kelamin dinyatakan
dengan satu huruf.
Saat perkawinan atau persilangan berlangsung,
terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina. Kedua sifat beda yang
bergabung menjadi satu dalam individu tersebut dinyatakan dengan dua huruf.
Contohnya:
Suatu individu mempunyai sifat yang dinyatakan
TT. Huruf T menyatakan sifat batang tinggi, gametnya adalah T dan T.
Sifat yang lain dinyatakan dengan tt, dimana t
menyatakan sifat batang pendek, gametnya t dan t.
Dapat dijelaskan bahwa cara penurunan sifat
dapat
digambarkan sebagai berikut:
P (orang tua/induk):
Tumbuhan berbatang tinggi ×
tumbuhan berbatang pendek
Genotip :
TT × tt
Fenotip :
tinggi × pendek
Gamet
: T × t
T × t
F1 (filial) : Tt,Tt (berbatang
tinggi)
Jika
: F1 × F1
Genotip :
Tt × Tt
Gamet
: T × T
t ×
t
F2 : TT (batang
tinggi) Tt (batang tinggi)
Tt (batang
tinggi) tt (batang pendek)
(× = disilangkan atau dikawinkan)
Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda
disebut dengan monohibrid.
Dominan Penuh
Suatu persilangan disebut dominan penuh apabila pada
keturunannya sifat dominan menguasai sifat resesif.
Contoh:
Persilangan antara biji kacang polong berwarna
kuning dengan biji kacang polong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong
berwarna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa warna kuning bersifat dominan, dan
hijau bersifat resesif.
Skema persilangannya:
P: kacang polong berwarna kuning × kacang polong
berwarna hijau
Fenotip : Kuning × Hijau Genotip : KK × kk
Gamet : Kk Kk
(Jika hanya satu sifat beda, homozigot bisa
ditulis satu huruf saja)
F1 :
Kk, Kk
Fenotip keseluruhan adalah biji kacang polong
berwarna kuning. Jika F1 disilangkan dengan F1, skema persilangannya adalah:
F2 : F1 × F1
Fenotip : Kuning × Kuning Genotip : Kk × Kk
Gamet : K
× K
k
× k
Hasil : KK, Kk, Kk,
kk
Dengan salah satu induk yang bersifat dominan,
diperoleh perbandingan biji warna kuning : hijau = 3 : 1.
Dominan Tidak Penuh
Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induk
saling mempengaruhi sehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai contoh adalah
persilangan antara tanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah
homozigot (genotip MM) dengan bunga pukul empat warna putih (genotip mm),
diperoleh tanaman F1 heterozigot berbunga warna merah jambu (genotip Mm).
Jika tanaman F1 disilangkan dengan F1, diperoleh
keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan fenotip merah : merah jambu :
putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan ini diperoleh karena sifat merah
yang tidak dominan penuh terhadap sifat putih, disebut dengan sifat
intermediet, dan warna merah muda disebut warna intermediet.
Tanaman bunga merah (MM) dan bunga putih (mm)
merupakan galur murni karena memberikan keturunan yang selalu tetap.
Galur murni adalah garis keturunan yang
bergenotip homozigot untuk semua sifat unggul. Untuk lebih jelasnya,
pahami bagan persilangan berikut:
P :
MM × mm
:
merah × putih
Gamet :
M × m
F1 :
Mm
: Merah muda
F2 :
F1 × F1
Mm × Mm
Gamet :
M × M
m × m
F2 : MM
(merah)
Mm (merah muda) Mm (merah muda) mm (putih)
Perbandingan fenotip warna merah : merah muda :
putih adalah 1 : 2 : 1.
Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat
beda ini disebut dengan persilangan dihibrida. Misalnya, beda antara bentuk dan
warna biji kapri. Jika disilangkan antara tanaman kapri biji bulat warna kuning
homozigot (BBKK) dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot (bbkk).
Dihasilkan semua tanaman F1 (dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning
(BbKk).
B : sifat bulat K : sifat kuning
b : sifat kerut k : sifat hijau
Bila disilangkan antara F1 dengan F1, maka
dihasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas 4
macam fenotip, yaitu berbiji bulat kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut
hijau. Perhatikanlah bagan persilangan berikut.
P :
BBKK × bbkk
bulat,
kuning × kerut, hijau
Gamet :
BK × bk
F1 :
BbKk
F2 :
F1 × F1
BbKk × BbKk
Gamet :
BK × BK
Bk × Bk
bK × bK
bk × bk
Berdasarkan
tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip dan fenotipnya. Individu yang
mengandung gen B mempunyai biji bulat, sedangkan individu yang mengandung K
memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena itu, terdapat empat fenotip pada F2,
yaitu:
(1)bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13
(2)bulat-hijau : nomor 6,8,14
(3)keriput-kuning : nomor 11,12,15
(4)keriput-hijau : nomor 16
Genotip BBKK mempunyai sifat homozigot dominan,
disebut galur murni dominan. Sedangkan, genotip bbkk bersifat homozigot
resesif, disebut galur murni resesif.
Perbandingan fenotip F2 adalah bulat kuning :
bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.
sampai disini materi genetika 1, selanjutnya silahkan kirim foto catatan lewat link di bawah ini atau bisa juga lewat WA pribadi ibu
Komentar
Posting Komentar