BAB V LISTRIK STATIS

 

BAB V

LISTRIK STATIS

 

RANGKUMAN MATERI

 

1.     Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik.

2.    Muatan listrik terdiri dari muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif) bersifat tolak-menolak. Muatan listrik yang berbeda (positif dengan negatif) bersifat tarik-menarik.

3.    Besarnya gaya tolak atau gaya tarik kedua muatan listrik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan hukum Coulomb.

4.    Medan listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.

5.    Potensial listrik merupakan usaha yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya yang jauhnya tak terhingga (jarak tidak berpengaruh).

6.    Beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan.

7.    Petir merupakan contoh beda potensial yang terdapat pada lingkungan. Beda potensial pada dua awan yang berbeda atau pada awan dan bumi dapat menyebabkan perpindahan elektron.

8.    Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat pada sel saraf.

9.    Sel saraf tersusun atas bagian dendrit, badan sel, inti sel, dan neurit atau akson.

10.  Sel saraf dapat menghantarkan rangsang karena adanya muatan yang tarik menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf terjadi bila terdapat rangsangan dari neurotransmitter.

11.  Muatan listrik pada sel saraf terdapat pada bagian akson atau neurit. Pada saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik positif terdapat pada bagian luar sel saraf.

12.  Hewan tertentu dapat menghasilkan listrik, misalnya ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidna, belut listrik, dan lele elektrik.

13.  Teknologi listrik dimanfaatkan pada alat pengendap elektrostatis pada cerobong asap, pengecatan mobil, dan mesin fotokopi.

 

Percobaan 1

Apa yang kamu perlukan?

1.     2 buah sisir plastik atau penggaris plastik yang masih baru

2.    2 buah kaca atau gelas kaca

3.    2 utas tali/benang sepanjang 30 cm

4.    2 buah statif

5.    Rambut kering

 

Apa yang harus kamu lakukan?

1.     Gantunglah dua sisir atau penggaris plastik pada dua statif dengan menggunakan tali. Atur jarak kedua sisir kurang lebih 5 cm.

1.     Gosokkan dua sisir atau penggaris plastik tersebut ke rambut kering, kemudian biarkan keduanya tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada kedua sisir!

2.    Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca atau gelas kaca.

3.    Gantunglah satu sisir plastik dan satu kaca masing-masing pada statif!

4.    Gosokkan sisir dan batang kaca pada rambut kering, kemudian biarkan sisir dan batang kaca tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada sisir dan batang kaca!

Saat melakukan percobaan dengan menggunakan batang kaca, pastikan bagian ujung dan pinggirnya tidak tajam sehingga tidak melukai tanganmu. Kamu dapat mengganti batang kaca dengan gelas kaca agar aman.

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1.     Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap kegiatan 3! Mengapa hal tersebut terjadi?

2.    Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 5 dengan hasil kegiatan nomor 1. Jelaskan mengapa hal tersebut terjadi?

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?

Hal tersebut terjadi karena ada kaitannya dengan elektron. Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom. Benda yang kelebihan elektron disebut benda bermuatan negatif, sedangkan benda yang kekurangan elektron disebut benda bermuatan positif. Jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda bermuatan negatif, akan tarik menarik. Sebaliknya, jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda bermuatan positif, atau benda bermuatan negatif didekatkan dengan benda bermuatan negatif, akan tolak menolak. Interaksi kedua muatan tersebut merupakan gejala listrik statis.

 

 A.   Kelistrikan Pada Sel Saraf

 

Tubuh kita dapat menunjukkan adanya gejala kelistrikan, khususnya pada saraf yang disebabkan adanya impuls (sinyal pada sel saraf). Tahukah kamu mengapa kita dapat merasakan sakit ketika dicubit? Ternyata, rasa sakit tersebut muncul karena kulit kita menerima rangsangan berupa cubitan. Rangsangan ini selanjutnya diubah oleh sel saraf dalam kulit menjadi impuls. Kajian yang khusus mempelajari tentang aliran impuls pada tubuh manusia disebut biolistrik.

Tegangan (beda potensial) pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah-rumah.

 

 

Sel saraf menghantarkan impuls karena terjadi pertukaran ion-ion di dalam dan di luar membran sel saraf. Pertukaran ion tersebut tidak dapat terjadi begitu saja tanpa adanya rangsangan. Rangsangan yang cukup kuat dapat mengaktifkan pompa ion, sehingga menyebabkan terjadinya pertukaran ion. Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-)

 

 

Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol seluruh aktivitas tubuh, contohnya gerak otot. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indra. Setiap sel saraf terdiri atas tiga bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat selubung myelin. Berdasarkan ada dan tidaknya myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin.

 

Aktivitas 4.3 Identifikasi Bagian Sel Saraf Ayo, Kita Lakukan

Agar dapat mengetahui sel saraf lebih lanjut, bacalah dengan teliti Tabel 4.3, kemudian tunjukkan bagian-bagian sel saraf pada Gambar 4.11!

Tabel 4.3 Bagian Sel Saraf dan Fungsinya

No.

Bagian Sel Saraf

Deskripsi

Fungsi

1.

Dendrit

Penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan berbentuk seperti cabang pohon.

Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel.

2.

Badan sel

Di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Sitoplasma mengandung organela sel seperti mitokondria, ribosom, Badan Golgi dan retikulum endoplasma khusus milik sel saraf yang disebut badan Nissl.

Meneruskan impuls dari dendrit ke akson.

3.

Akson/ Neurit

Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki satu akson. Ujung akhir akson disebut dengan terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa percabangan dan berbonggol. Pada bonggol inilah akan dilepaskan neurotransmitter dan disebut sebagai bonggol sinaptik.

Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.

Pada bonggol sinaptik terjadi proses sinapsis, yaitu komunikasi antara sel saraf satu dengan yang lain atau sel saraf dengan sel otot dan sel kelenjar menggunakan neurotransmitter.

 

Selamat mengerjakan ... catatanya dikumpulkan hari senin ya,,di sekolah ..

trims...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Genetika ( Pewarisan Sifat Keturunan Makhluk Hidup )

BAB V : LISTRIK DINAMIS

Kumpulan Materi dan Tugas Matematika Kelas 7